Rabu, 17 Februari 2010

Imlek 2561 di Jambi






Enam tahun yang lalu sebenarnya aku pernah merayakan Imlek di Jambi, tapi waktu itu aku baru berumur 1 tahun, jadi aku tidak ingat sama sekali. Tahun ini karena permintaan Ama, aku, Mama dan Papa pulang Jambi untuk merayakan Imlek bersama keluarga besar Papa. Aku sangat bersemangat waktu tahu mau ke Jambi, aku sangat ingin merasakan naik pesawat, walau sebenarnya aku sudah beberapa kali naik pesawat tapi waktu itu aku masih terlalu kecil untuk menyadarinya.
Walau agak sedikit takut dan cemas tapi rasa ingin tahuku melebihi rasa takutku, ternyata naik pesawat sangat menyenangkan, dalam pesawat yang menerbangkanku dari Jakarta ke Jambi aku bahkan sampai tidak bisa duduk diam.
Akhirnya sampai juga aku di Jambi, kota tempat Ama dan Akong serta Cici dan Adik Papaku tinggal, di banding kota Jakarta kota Jambi sangat sederhana sekali, aku lebih banyak menghabiskan liburan Imlekku disini hanya di rumah Ama dan di rumah Ako Ros (tempat kami menginap).
Di Jambi aku bertemu dengan semua Ako ku kecuali Ako Fariati (yang tidak datang dari Bali), dengan Cek-Cek Edi dan Asing Wawa serta dengan Cici-Koko dan adik sepupuku : Koko Akuang, Cici Dea, Cici Febi, Koko Willy, Phinsen (Sen g'mana sich nulis namamu?) Enzo dan si kecil Scarlet.
Semula aku kira pengalaman menyenangkan pulang ke Jambi kudapat dari pengalaman naik pesawat terbang, ternyata ada hal lain yang di luar perkiraanku, ya di kota ini aku menemukan sahabat baru yang sangat aku sukai, dia adalah sepupuku Koko Willy dan terutama adiknya Phinsen (kata Mama aku dan Phinsen kaya anak kembar), kami bertiga selalu bermain bersama, aku bahkan jadi males pergi kemana-mana karena lebih suka bermain PS dan bercanda dengan mereka.
Tak terasa sudah waktunya Aku pulang ke Jakarta, rasanya belum puas aku bermain dengan Phinsen dan Koko Willy, Phinsen juga sedih karena aku harus pulang, akupun begitu walau aku tidak mau menunjukkan kesedihanku karena malu, tapi sebenarnya aku sama sedihnya dengan Phinsen.
Entah kapan ya.. aku bisa ketemu dan main bareng mereka lagi, tapi sekarang kalau Papa telepon ke Jambi aku bisa ikutan telepon ke Phinsen dan Koko Willy karena sekarang aku sudah kenal dengan mereka.
Imlek kali ini sungguh menyenangkan dan berkesan sekali, tapi juga bikin aku sedih karena harus berpisah dengan Phinsen dan Koko Willy.
Di atas adalah sebagian fotoku selama di Jambi, ada beberapa foto dimana Aku berfoto bareng Phinsen dan Koko Willy.